Bilik Batja adalah bilik (ruang) baca dimana kami bisa saling berbagi pengalaman hidup sehari-hari, baik yang kami alami sendiri (opini dan reportase) atau pengalaman orang-orang di sekitar kami. Juga sesekali kami isi dengan kata-kata mutiara atau kata-kata bijak ... Semoga Bilik Batja bisa memenuhi tuntutan asah, asih dan asuh bagi pembaca. Salam hangat, IS dan AD
Montag, 11. August 2014
Keindahan Hati
Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu.
Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah. Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata, "Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata.
Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ? Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa, "Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".
"Ya," kata pak tua itu, "hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan.
Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"
Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, dan merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata. Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya.
Oleh: AD
(ad) - 08.04.2013
Image
Mittwoch, 6. August 2014
Tulislah kembali Surat Cinta !
Banyak
orang berpikir, di zaman yang serba modern ini, menulis surat cinta sudah
ketinggalan zaman alias kuno, tidak praktis dan buang-buang waktu. Tetapi
menurut pakar penulis surat cinta dan pendiri Web-Site www.liebesbrief.ch Jeannot Lucchi dari
Swiss malah sebaliknya. Beliau bilang bahwa mengungkapkan cinta seseorang
dengan melalui surat cinta sekarang ini mengalami zaman Rennaissance, kembali
„IN“ yang berarti seni menulis surat cinta kembali diminati.
Di
bawah ini beberapa saran yang patut diketahui.
Mengapa Surat Cinta sekarang menjadi „IN“ kembali ?
Kehidupan
modern menuntut kita untuk melakukan segala sesuatu harus dengan cepat sudah
tentu membuat kehidupan kita sehari-hari menjadi tambah ”Stress”, kita
dihinggapi oleh penyakit ”Instant”, kaku, hambar, dalam hal bercinta
juga maunya cepat-cepat … eits … jangan dulu berpikir kearah p**** ya, maksud
saya disini, kalau kita sedang jatuh cinta dan rindu kepada kekasih kita, kita
bisa langsung angkat telepon, chatting atau berkomunikasi dengan melalui kamera
(wah yang ini saya tidak tahu namanya apa ? maklum GAPTEK), dimana kita
bisa saling memandang sang kekasih, berbicara langsung sehingga rasa rindu dan
kangen terpenuhi.
Tetapi
setelah telepon dari seberang ditutup, atau computer dimatikan, apakah ada
sesuatu yang ditinggalkan yang membuat kita selalu terhibur apabila rasa kangen
menyerang kita kembali ? ”Tidak” jawab Jeannot Lucchi. Nah … disinilah
peranan surat cinta menjadi penting kembali.
Surat
cinta bisa kita simpan, dibawa kemana-mana, disimpan di bawah bantal pokoknya
kemana saja kita pergi, si surat cinta selalu mendampingi kita.
Kalau
kita kangen dengan sang kekasih, kita bisa baca berulang-ulang surat cinta yang
dikirimnya.
Surat
cinta merupakan bukti yang lebih bisa dipegang dari pada penjelasan cinta yang
hanya melalui telepon atau komunikasi canggih lainnya, begitu penjelasan
Jeannot Lucchi.
Keuntungan
apa yang kita dapat dengan menulis Surat Cinta ?
Dalam
menulis surat cinta, perasaan yang keluar dari lubuk hati tercurah atau
terungkap ke dalam kata-kata yang kita pilih dan tulis, disamping itu dalam
menulis surat cinta, kita dituntut agar kita selalu dalam keadaan sadar,
memusatkan pikiran kita kepada orang yang kita cintai nah … situasi seperti ini
kadang-kadang tidak kita miliki kalau kita berbicara di telepon.
Menulis
surat cinta juga fungsinya sama seperti kita menulis apa yang kita rasakan ke
dalam sebuah catatan harian (Diary), semua uneg-uneg bisa kita tuangkan ke dalam
tulisan dan setelah itu kita merasa lega.
Keuntungan
apa yang didapat oleh penerima Surat Cinta ?
Sudah
pasti seperti menerima hadiah atau harta karun yang selalu bisa disimpan dan
dikenang.
Untuk
penerima surat cinta juga merasa bahagia karena merasa dicintai.
Perlukah
suami-istri yang sudah lama hidup bersama menulis Surat Cinta?
„Perlu“
jawab Jeannot Lucchi, „Menulis surat atau memo untuk mengungkapkan perasaan
terima kasih, perhatian khusus, perasaan cinta yang kalau kita ucapkan dengan
kata-kata kedengarannya lucu karena toh kita sudah lama hidup bersama, dapat
membangkitkan kembali saat-saat romantis di saat kehidupan bersama dimulai”.
„Kalau
anda berbuat salah terhadap pasangan anda maka anda harus mengakui, kalau tidak
bisa dengan kata-kata ya harus melalui surat atau memo cinta, hasilnya anda
akan cepat dimaafkan dan tambah dicintai, disayang oleh pasangan anda“.
Bagaimana
memulainya agar berhasil ?
„Sering
kita mengalami kesulitan untuk menemui kata-kata yang tepat ketika kita memulai
menulis surat cinta. Apabila hal ini terjadi, tulislah semua yang ingin anda
ungkapkan diatas kertas biasa (bukan kertas surat). Penyusunan kalimat bisa
diatur kemudian.
Saran
dari para pakar: „Untuk kalimat pembuka, kita siapkan pada akhir surat,
maksudnya pokok pikiran yang akan ditulis harus diutamakan terlebih dahulu dan
kalau sudah selesai baru kalimat pembuka dan penutup ditulis“.
Apa
yang harus kita perhatikan dalam menulis Surat Cinta ?
Jeannot
Lucchi menyarankan: „Penggunaan kata „kamu“ harus sering ditulis dari pada kata
„saya“ (biar kesannya tidak egois).
Kalimat
yang pendek dan mengandung penuh arti lebih penting dari kalimat yang
panjang-panjang.
Ungkaplah
perasaan anda dengan jelas melalui kata-kata yang dipilih, jangan menulis
kalimat yang berputar-putar yang menuntut si kekasih untuk menebak sendiri apa
yang ingin anda ungkapkan.
Surat
cinta yang indah adalah surat yang bisa menggambarkan ribuan kenangan yang anda
alami berdua, menggambarkan saat-saat indah dan romantis bagi anda berdua.
Dengan
membayangkan saat-saat yang indah dan romantis maka pembuatan surat cinta akan
lancar dengan sendirinya.
Saran-saran
yang perlu diperhatikan dalam membuat Surat Cinta:
Tulis
surat dengan tulisan tangan, kesannya lebih pribadi. Bisa juga disertai dengan
tanda-tanda misalnya: gambar ”hati” apabila kata ”hati” sulit untuk ditulis.
Pergunakanlah
kertas surat yang cantik, bermotif atau berparfum untuk memberi kesan kepada sang
kekasih bahwa anda mempunyai perhatian khusus untuknya.
Pilihlah
perangko yang cantik misalnya: dengan motiv bunga atau motiv khusus lainnya.
Atau bisa juga ditambah dengan sticker kecil yang cantik di atas amplop.
Nah … begitulah menurut pakar penulis surat cinta Jeannot Lucchi.
Sekarang
kita bertanya kepada diri kita masing-masing: ”Perlukah kita menulis surat
cinta untuk orang yang kita cintai ?” Kalau ”ya”, maka saya ucapkan ”Selamat
menulis Surat Cinta“
Oleh
: Indriati See - HiR, 06.09.2010
Published in
Kompasiana, Baltyra
Sumber
Info: Koleksi pribadi
Abonnieren
Posts (Atom)